
Program Bedah Rumah Tak Layak Huni (RTLH) di Kabupaten Pasuruan ditargetkan rampung pada November 2025. Tahun ini, sebanyak 50 unit rumah di wilayah Bangil dan Rembang masuk dalam daftar perbaikan.
Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Perkim) Kabupaten Pasuruan, Eko Bagus Wicaksono, menyampaikan pihaknya telah menyiapkan alokasi anggaran agar seluruh pengerjaan selesai tepat waktu. “Targetnya selesai November. Kami kawal secara ketat supaya tidak ada keterlambatan, karena manfaatnya sangat ditunggu masyarakat,” ujarnya.
Jumlah rumah yang dibenahi tahun ini memang jauh lebih sedikit dibanding 2024 yang mencapai 573 unit. Namun, Eko menekankan kualitas pembangunan akan lebih baik karena anggaran per rumah ditingkatkan dari Rp15 juta menjadi Rp20 juta. Dari total tersebut, Rp3,5 juta dialokasikan untuk upah tukang, sementara sisanya untuk kebutuhan material.
“Kami tidak ingin sekadar perbaikan seadanya. Hasilnya harus lebih layak huni dan tahan lama, agar warga bisa benar-benar nyaman menempati rumahnya,” tambahnya.
Meski baru 50 unit yang direhabilitasi, Pemkab Pasuruan tetap berkomitmen menuntaskan backlog RTLH secara bertahap. “Kami menyadari masih banyak warga yang membutuhkan. Dengan keterbatasan anggaran, ini langkah realistis untuk memberikan manfaat nyata bagi penerima,” tegas Eko.